Pegiat Media Sosial (Medsos) Denny Siregar, memberikan usul kepada KPU mengenai metode debat Capres-cawapres yang sedang dalam pembahasan.
Menurut Denny dengan menyinggung Pasangan Calon (Paslon) tertentu, debat ada baiknya dihilangkan jika tidak ingin mendapatkan kritik.
“Gini aja deh KPU, usul aja nih. Gimana kalo misalnya gak usah ada debat aja kalau ga boleh dikritik,” ujar Denny dalam keterangannya di aplikasi X @DennySiregar7 (29/11/2023).
Blak-blakan, Denny mengatakan jika debat tersebut dihilangkan, maka diganti dengan lomba joget.
“Diubah jadi lomba joget siapa yang paling gemoy. Menarik gak? Atur lah, kalian kan penguasa,” tandasnya.
Meskipun produk film “Sayap-sayap Patah” itu tidak menyebut nama, namun publik akan menangkap sosok yang identik dengan joget dan gemoy.
Dia merupakan Capres nomor urut 02 dari Koalisi Indonesia Maju (KIM), Prabowo Subianto.
Prabowo sendiri telah mengakui dirinya gemar berjoget.
Bukan tanpa alasan, Ketua Umum Partai Gerindra itu menyebut, dirinya melakukan hal tersebut jika sedang gembira atau lolos dari sesuatu.
Diketahui sebelumnya, Komisi Pemilihan Umum (KPU) tengah merancang metode baru untuk debat Capres-cawapres.
Tujuannya, mengurangi kritik terhadap format cerdas cermat yang sering diutarakan dalam debat politik.
Kabarnya, perubahan ini untuk menciptakan suasana debat yang lebih konstruktif dan informatif.
Dalam fokus group discussion (FGD) yang digelar KPU, juga membahas kemungkinan pasangan calon (Paslon) mengajukan pertanyaan lepas atau tidak kepada pasangan lain.