FAJAR.CO.ID, MAKASSAR– Semua pasangan calon presiden dan wakil presiden memulai kampanye pada Selasa, 28 November. Berbagai strategi kampanye dilakukan.
Namun dari sekian banyak cara, tiga kandidat punya skema yang sama dalam dua hal. Kampanye lewat media sosial (medsos) dan blusukan ke masyarakat secara langsung. Hal itu juga terjadi di Sulsel.
Kampanye melalui medsos dilakukan secara masif. Strategi tersebut bertujuan untuk menjangkau pemilih secara luas, terutama para pemilih milenial dan generasi Z yang mendominasi jumlah pemilih. Kedua generasi ini sangat akrab dengan media sosial.
Menurut data Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, daftar pemilih tetap Pemilu 2024 mencapai 204,9 juta pemilih. Mayoritas pemilih pada Pemilu 2024 didominasi oleh kelompok generasi Z dan milenial. Jumlahnya mencapai 66,8 juta lebih atau 33,60 persen pemilih dari generasi milenial. Generasi milenial adalah orang yang lahir antara tahun 1980 hingga 1994.
Sedangkan pemilih dari generasi Z berjumlah 46,9 juta pemilih atau sebanyak 22,85 persen dari total Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pemilu 2024. Generasi Z merujuk pada orang yang lahir mulai tahun 1995 hingga 2000-an.
Jika dijumlahkan, total pemilih dari kelompok generasi milenial dan generasi Z mencapai lebih dari 113 juta pemilih.
Kedua generasi ini mendominasi pemilih Pemilu 2024, yakni sebanyak 56,45 persen dari keseluruhan pemilih.
Adapun kelompok pemilih generasi X di urutan berikutnya sebanyak 57.486.482 atau 28,07 persen dari total pemilih. Generasi X adalah orang yang lahir antara tahun 1965 hingga 1979. Sisanya berasal dari kelompok pre-boomer, atau orang yang lahir sebelum tahun 1944 dengan total sebanyak 3.570.850 atau 1,74 persen pemilih.