FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Tiga tim pemenangan dari calon presiden (Capres) dan calon wakil Presiden (Cawapres), yang akan berlaga di Pilpres 2024 mendatang bersepakat untuk tetap memperhatikan nasib para petani tembakau di Indonesia.
Hal itu terungkap dalam diskusi Dialektika Demokrasi bertajuk “Menilik Visi Calon Presiden 2024 Tentang Keberlangsungan Lapangan Kerja pada Industri Hasil Tembakau” di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (23/11).
Anggota Komisi IV DPR RI dari Fraksi PKB, Luluk Nur Hamidah mengatakan pasangan Capres Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (AMIN) sejak awal sudah konsisten dalam persoalan petani tembakau karena menyangkut hajat hidup orang banyak.
“Saya kira posisi kami atau AMIN yang pertama melindungi petani tembakau. Itu merupakan satu hal yang tak bisa ditawar. Jadi, petani memiliki hak konstitusional untuk dilindungi oleh negara mereka juga punya hak juga untuk mendapatkan jaminan bahwa kerja-kerjanya dilindungi. Baik itu produksinya atau pasca-produksinya. Bahkan termasuk juga untuk perlindungan kesejahteraan keluarga petani tembakau. Ini menjadi sangat penting,” kata Juru Bicara Timnas Amin ini.
Selain itu, menurut dia, persoalan tembakau juga menyangkut tenaga kerja. Dimana banyak sekali industri hasil tembakau (IHT). Mulai dari pemetik, perajam kemudian sampai pelintingnya. Bahkan kemudian sampai kepada toko klontong.
“Kalau dulu saja lebih kurang sepuluh juta tenaga kerja yang berkaitan dengan Industri Hasil Tembakau. Maka kita perkirakan betapa besarnya serapan tenaga kerja di satu sisi. Kedua kontribusi pertembakauan bagi ekonomi nasional dan kalau itu kita semua pasti tak akan mengabaikan cukai rokok yang sangat besar, Rp178 Triliun,” tegasnya.
Sementara itu, Juru Bicara TKN Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, Viva Yoga Mauladi menegaskan tembakau bukan hanya merupakan persoalan kesehatan, melainkan hak hidup petani sebagai warga negara, ekonomi rakyat kecil. Persoalan sosial dan juga industri.