portalberitamerdeka.com portal berisi berita harian di indonesia termasuk geo politik seperti paslon prabowo subianto
Berita  

Ada Pihak yang Tidak Suka dan Menghalangi, Sehingga Anies Baswedan Batal Jadi Pembicara Diskusi di UGM Menurut Ketua Panitia

Ada Pihak yang Tidak Suka dan Menghalangi, Sehingga Anies Baswedan Batal Jadi Pembicara Diskusi di UGM Menurut Ketua Panitia

FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Calon presiden (capres) nomor urut 1 Anies Baswedan tidak dapat atau batal menjadi pembicara dalam diskusi di Universitas Gadjah Mada (UGM), Jumat (17/11).

Diketahui bahwa Anies Baswedan batal hadir dalam acara “IDN Future Studium Generale 1.0: Menemukan Jalur Pembangunan yang Berkeadilan di Masa Depan Indonesia” tersebut karena ada pihak yang menghalanginya.

Muhammad Khalid, Ketua Panitia Diskusi IDN Future Studium Generale 1.0, menyatakan panitia menerima informasi H-1 bahwa Anies tidak diizinkan untuk hadir dalam acara tersebut. Bahkan mengancam akan membubarkan acara jika Anies tetap hadir.

“Kami mendapatkan informasi H-1. Ada pihak yang tidak suka dan menghalangi dengan kehadiran pak Anies. Bahkan terdapat ancaman untuk pembubaran acara apabila beliau tetap hadir,” katanya kepada wartawan, Jumat (17/11).

Diskusi ini, yang diselenggarakan oleh Bersama Indonesia, dihadiri oleh 500 anak muda dan berlangsung di Auditorium Magister Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, UGM, Yogyakarta, mulai pukul 13.00 hingga 17.30 WIB.

Acara ini merupakan inisiatif dari Indonesia Future, sebuah gerakan sosial politik yang digagas oleh sekelompok generasi muda melalui platform Bersama Indonesia.

Selain Anies, dua duta besar, Lars Bo Larsen (Duta Besar Denmark untuk Indonesia) dan Lambert Grijns (Duta Besar Belanda untuk Indonesia), juga membatalkan kehadiran mereka dalam acara tersebut.

Pembicara yang hadir dalam diskusi ini antara lain Elisa Sutanudjaja (Direktur Eksekutif Rujak Urban Studies), Tri Mulyani Sunarharum (Pakar Perencanaan dan Pembangunan Kota UGM), Alfath Bagus Panuntun El Indonesia (Dosen Fisipol UGM), dan Prof. Sulfikar Amir (Pakar Sosiologi Perkotaan dari Universitas Teknologi Nanyang, Singapura).