Perebutan kursi di Senayan di Dapil Sulsel I dikatakan sangat sengit karena adanya pendatang baru yang cukup kuat untuk menggantikan petahana yang sudah ada. Parpol-parpol dipecah menjadi tiga klaster berdasarkan peluang elektoral.
Klaster pertama melibatkan partai Golkar, Gerindra, dan Nasdem. Klaster kedua melibatkan Demokrat dan PPP, sedangkan klaster ketiga melibatkan PDIP, PAN, dan PKB. Analisis ini disampaikan oleh Direktur Lembaga Riset Nurani Strategic Nurmal Idrus.
Ia menyebutkan bahwa parpol-parpol dalam klaster pertama cukup sulit untuk ditumbangkan karena Golkar, Gerindra, dan Nasdem dianggap memiliki petahana yang kokoh. Meskipun Nasdem tidak memiliki petahana yang bertarung kembali, namun peluangnya untuk duduk kuat.
Menurutnya, petahana Gerindra dan PKB perlu mendapat perhatian karena mereka harus mewaspadai pendatang baru yang cukup berpotensi. Sedangkan parpol lainnya dianggap relatif aman seperti Ashabul Kahfi, Amir Uskara, dan Andi Ridwan Wittiri (ARW), meskipun mereka masih di bawah Hamka B Kady.
Dengan adanya persaingan yang ketat ini, diharapkan proses pemilihan umum di Dapil Sulsel I dapat berjalan dengan sehat dan demokratis. Semoga parpol yang terpilih nantinya dapat menjalankan amanahnya dengan baik untuk kesejahteraan masyarakat.
