FAJAR.CO.ID, SUMBAR — Menko Polhukam RI, Mahfud MD menegaskan pentingnya menjalankan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 yang bermartabat kepada mahasiswa Universitas Andalas (Unand), Sumatera Barat.
Pernyataan tersebut disampaikan oleh Menko Polhukam Mahfud Md setelah memberikan kuliah umum di Universitas Andalas dengan tema “Mewujudkan Pemilu 2024 yang demokratis dan bermartabat.”
Ia menekankan bahwa pemilu yang bermartabat juga harus dijalankan dengan etika serta aturan hukum yang berlaku, seperti yang diutarakan oleh mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) tersebut.
“Pemilu yang bermartabat adalah pemilu yang harus sesuai dengan nilai-nilai yang kita anut sebagai bangsa Indonesia,”ungkapnya.
Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Indonesia ke-24 tersebut menyatakan bahwa setiap individu berhak menyampaikan aspirasi berdasarkan ikatan primordial.
“Saudara memilih seseorang atas dasar kesamaan agama itu boleh, karena kesamaan suku itu boleh, atau karena kesamaan profesi itu juga boleh,” beber Mahfud.
Ia menekankan bahwa orang memilih karena ingin mencari pemimpin yang sejalan dengan pemikiran mereka untuk memperjuangkan tujuan bersama. Namun, yang tidak diperbolehkan adalah menggunakan ikatan primordial sebagai politik identitas.
Mahfud MD menjelaskan bahwa politik identitas adalah cara-cara politik yang menggunakan identitas diri sebagai alat untuk menundukkan dan mendiskriminasi orang lain.
Sebagai contoh, seseorang dari suku Jawa yang terpilih sebagai pemimpin tidak boleh menyingkirkan etnis lain. Begitu juga, pemeluk Hindu yang terpilih tidak boleh menyingkirkan umat Muslim.