Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Arsjad Rasjid, mengatakan bahwa hasil dari beberapa survei menunjukkan bahwa elektabilitas Pasangan Calon Presiden/Wakil Presiden RI Ganjar-Mahfud Md. lebih rendah daripada pasangan Prabowo-Gibran menjadi bahan evaluasi.
“Evaluasi selalu dilakukan. Akan tetapi, kami juga melakukan yang namanya internal survei,” kata Arsjad dalam konferensi pers di Kantor TPN Ganjar-Mahfud, Jakarta, Rabu.
Arsjad menyatakan bahwa internal survei tersebut tidak dipublikasikan, tetapi survei tersebut dijadikan pembanding survei-survei eksternal.
TPN Ganjar-Mahfud perlu mengetahui metode serta pertanyaan di dalam setiap survei eksternal yang menunjukkan elektabilitas Ganjar-Mahfud lebih rendah daripada pasangan Prabowo-Gibran.
Dengan demikian, hasil survei tersebut juga dapat dijadikan arahan untuk perbaiki elektabilitas pasangan calon presiden/wakil presiden nomor 3 itu.
“Kami harus bertanya juga bagaimana metode dari survei itu? Apa pertanyaannya?” katanya.
Sebelumnya survei Polmatrix Indonesia menunjukkan pasangan Prabowo-Gibran berpotensi menang satu putaran dengan elektabilitas mencapai 48,4 persen, Ganjar-Mahfud 26,6 persen, dan Anies-Muhaimin 17,3 persen.
Survei Indikator Politik Indonesia juga menunjukkan bahwa dalam simulasi tiga pasangan, elektabilitas Prabowo-Gibran unggul dengan persentase 39,7 persen, Ganjar-Mahfud Md. 30 persen, dan Anies-Muhaimin 24,4 persen.
Hasil survei Indo Barometer juga menyebut Prabowo-Gibran berpotensi memenangi Pilpres 2024 dalam satu putaran dengan elektabilitas mencapai 34,2 persen, disusul elektabilitas Ganjar-Mahfud 26,2 persen, dan Anies-Muhaimin 18,3 persen.