Hasto Kristiyanto Mengatakan Timbulkan Pergerakan Arus Bawah untuk Melawan Kecurangan Anwar Usman dalam Penyalahgunaan Kekuasaan

FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Putusan Mahkamah Konstitusi (MK) mengenai batas usia minimum untuk calon presiden dan wakil presiden terus menuai kritik dari berbagai kalangan. Tidak terkecuali, elite politik dari pendukung utama pemerintahan Jokowi-Ma’ruf Amin.

Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto bahkan menyentuh soal Anwar Usman yang dipecat dari jabatan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) setelah terbukti melakukan pelanggaran serius terhadap kode etik dan pedoman perilaku hakim konstitusi.

Pasalnya, putusan MK nomor 90/PUU-XXI/2023 mengenai batas usia calon presiden dan wakil presiden, telah mengukuhkan Gibrab Rakabuming Raka sebagai calon wakil presiden pendamping Prabowo Subianto.

“Tetapi akhirnya keadilan ditegakkan, kita tahu kecurangan dari Anwar Usman yang juga Paman Gibran akhirnya terkena suatu sanksi pelanggaran etis yang sangat serius dan ini menimbulkan suatu pergerakan dari arus bawah, pergerakan untuk melawan berbagai bentuk ketidakadilan dan penyalahgunaan kekuasaan,” ungkap Hasto.

Oleh karena itu, Hasto Kristiyanto mengajak seluruh jajaran partainya di seluruh Indonesia, bersama partai pengusung dan rakyat untuk bekerja keras memenangkan pasangan calon presiden-wakil presiden Ganjar Pranowo-Mahfud MD pada Pemilihan Presiden 2024.

Ia menyebut, Ganjar-Mahfud merupakan pemimpin yang lahir dari proses yang baik, dan akan menjadi jawaban atas berbagai permasalahan bangsa.

“Rakerda ini mengkonsolidasikan seluruh tiga pilar partai dalam pergerakan dari hari ke hari, melakukan door to door, merancang strategi komunikasi yang baik, mempersiapkan saksi, juru kampanye dan menggalang dengan PPP, Perindo dan Hanura untuk kemenangan Pak Ganjar dan Prof Mahfud MD,” kata Hasto di Rakerda IV PDIP Kalimantan Selatan, Minggu (12/11).