FAJAR.CO.ID, JAKARTA–Pegiat media sosial Denny Siregar mengungkapkan posisi Presiden Joko Widodo (Jokowi) setelah bakal calon presiden dari Koalisi Indonesia Maju, Prabowo Subianto, terpilih dalam Pilpres 2024.
Denny Siregar mengatakan posisi Jokowi setelah Prabowo Subianto berhasil menggantikan kedudukannya sebagai kepala negara pada tahun 2024 sangat lemah, karena kekuatannya akan sedikit demi sedikit dihilangkan melalui perubahan struktur pemerintahan.
“Lalu bagaimana posisi Jokowi nanti setelah Prabowo menjadi presiden misalnya? Ya jelas sangat lemah, Jokowi ketika tidak lagi menjadi presiden, dia bukan lagi seorang superman,” ucapnya dikutip dari YouTube 2045 TV, Rabu (7/11).
“Dia akan menjadi manusia biasa yang kekuatannya dipreteli, orang-orang yang dulu menjilati dia akan menjilati penguasa baru nantinya, Jokowi akan ditinggalkan sendiri karena dia sudah tidak lagi berkuasa,” sambungnya.
Sementara itu, berdasarkan hasil survei Charta Politika Indonesia, elektabilitas pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD bersaing ketat dengan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.
“(Elektabilitas) tidak terlalu jauh berbeda, Ganjar-Mahfud ada di angka 36,8 persen, Prabowo Subianto-Gibran di angka 34,7 persen,” kata Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya dalam konferensi pers, Senin (6/11/2023).
Selisih suara 2,1 persen antara Ganjar-Mahfud dan Prabowo-Gibran berada sedikit di atas margin of error 2 persen dalam survei ini. Sementara itu, elektabilitas pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar alias Cak Imin berada di angka 24,3 persen.
