FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan bahwa Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 memiliki terlalu banyak drama.
Pernyataan ini telah menuai perhatian publik, termasuk dari Sekretaris Kementerian BUMN, Muhammad Said Didu.
Said Didu mengatakan bahwa pernyataan Jokowi itu benar. Namun, ia juga memberikan sindiran yang menyinggung politik dinasti.
“Bapak Presiden benar. Seri drama ini dimulai dari Esemka, masuk gorong-gorong, diperlihatkan sebagai hal yang sederhana, janji-janji palsu, dan pada akhirnya mengubah aturan negara demi anak. Pemain dalam drama ini adalah satu keluarga,” kata Said Didu, melalui akun X, Selasa (7/11/2023).
Sementara itu, Khazanah GNH (Gus Nadirsyah Hosen) juga memberikan komentarnya. Ia menyindir Jokowi sebagai sutradara.
“Ketika sutradara sinetron protes mengapa terlalu banyak drama,” tegas Gus Nadirsyah Hosen.
Sebelumnya, Jokowi telah menyatakan bahwa dalam demokrasi, kompetisi politik adalah hal yang wajar. Memiliki keinginan untuk menang adalah sah.
Namun menurut Jokowi, yang harus ditunjukkan adalah demokrasi yang berkualitas, yang tidak memecah-belah dan saling memfitnah.
“Karena apa yang kita lihat hari ini, yang saya lihat, terlalu banyak drama. Terlalu banyak tayangan sinetron dan drama korea. Seharusnya kita fokus pada perdebatan gagasan, bukan pada perdebatan perasaan,” ujar Jokowi dalam sambutannya pada peringatan HUT Golkar ke-59 di Kantor DPP Golkar, Jalan Anggrek Neli, Jakarta. (selfi/fajar)
