Politikus PDIP, Ferdinand Hutahaean, mengungkapkan bahwa tingkat elektabilitas pasangan calon presiden dan calon wakil presiden (capres-cawapres) dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, dalam survei Charta Politika Indonesia, sangat baik. Dalam survei tersebut, elektabilitas Anies Baswedan dan Cak Imin mulai mengejar pasangan capres-cawapres dari Koalisi Indonesia Maju, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.
Ferdinand Hutahaean menyatakan, “Wah keren juga Anies Imin mengejar Prabowo.” Menurutnya, hal ini menjadi ancaman serius bagi Prabowo dalam Pilpres 2024. Ferdinand berpendapat bahwa Prabowo bisa tersingkir di putaran pertama karena kesalahan politik dalam memilih Gibran.
Hasil survei Charta Politika Indonesia menunjukkan bahwa tingkat elektabilitas pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD bersaing ketat dengan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. “Tingkat elektabilitas tidak terlalu berbeda jauh, Ganjar-Mahfud berada di angka 36,8 persen, Prabowo Subianto-Gibran berada di angka 34,7 persen,” kata Direktur Eksekutif Charta Politika, Yunarto Wijaya, dalam konferensi pers.
Selisih suara antara Ganjar-Mahfud dan Prabowo-Gibran sebesar 2,1 persen, yang sedikit di atas margin of error 2 persen dalam survei ini. Sementara itu, tingkat elektabilitas pasangan Anies Baswedan dan Cak Imin berada di angka 24,3 persen.
Survei ini dilakukan pada 26-31 Oktober melalui wawancara kepada 2.400 responden dari 38 provinsi di Indonesia. Sekitar 4,3 persen responden tidak tahu atau tidak menjawab.