Mantan Sekretaris Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Said Didu, mengkritik Partai Golkar karena dianggap membodohi rakyat melalui pembelaan mereka terhadap calon wakil presiden Koalisi Indonesia Maju, Gibran Rakabuming Raka, yang diserang oleh PDIP.
Partai Golkar mengklaim bahwa pencalonan Gibran sebagai calon wakil presiden untuk Pilpres 2024 tidak melanggar konstitusi. Hal ini membuat Said Didu merasa bahwa partai dengan lambang pohon beringin tersebut menganggap rakyat bodoh dan melakukan tindakan yang menyesatkan.
Didu mengatakan, “Mereka menganggap semua rakyat bodoh dan dapat diperdaya oleh para politisi korupsi, kolusi, dan nepotisme.”
Sebelumnya, Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat, Ace Hasan Syadzily, membela Gibran Rakabuming Raka yang diserang oleh PDIP. Melalui Ketua DPP PDIP, Djarot Saiful Hidayat, Gibran dituduh melanggar konstitusi karena maju sebagai calon wakil presiden. Namun, Ace Hasan berpendapat sebaliknya.
Ace Hasan mengatakan, “Tidak ada pelanggaran terhadap konstitusi, Gibran maju sebagai calon wakil presiden karena konstitusi memberikan kesempatan kepada generasi muda, terutama bagi mereka yang telah menjadi kepala daerah.”
Sebagai informasi, Gibran dapat maju sebagai calon wakil presiden karena Mahkamah Konstitusi (MK) mengabulkan gugatan mengenai batas usia calon presiden dan wakil presiden dengan klausele mantan kepala daerah.
