FAJAR.CO.ID, MAKASSAR — PDI Perjuangan Sulsel menegaskan bahwa tidak ada tekanan dari pusat terkait pengunduran diri Danny Pomanto sebagai Ketua Tim Pemenangan Daerah (TPD) Ganjar Pranowo – Mahfud MD.
“Tidak ada tekanan dari pusat. Lalu juga pak Danny ditekan karena apa. Kalau kita bicara tekanan,” kata Juru Bicara PDIP Sulsel Iqbal Arifin, Senin malam (30/10/2023).
Jika memang ada tekanan, menurutnya, PDIP tidak akan membiarkan kader-kadernya tertekan.
“Tekanan dari lawan memangnya PDIP tidak punya kekuatan membiarkan kadernya ditekan. PDIP akan bersama dengan kadernya apabila ada sesuatu yang ingin menekan, jika memang tekanan tersebut tidak berdasar,” tutur caleg DPRD Sulsel ini.
Di sisi lain, Pengamat Politik Ras MD mengatakan bahwa keputusan Danny Pomanto untuk mundur dari Ketua Tim Pemenangan Ganjar adalah bukti bahwa Danny tidak sungguh-sungguh mendukung Ganjar-Mahfud.
“Beliau (Danny, red) tidak sungguh-sungguh berjuang untuk kemenangan Ganjar-Mahfud di Sulsel,” ujar Ras MD kepada Fajar.co.id.
Menurut Ras MD, jika ada kendala terkait regulasi Peraturan KPU Nomor 15 Tahun 2023, seharusnya Danny sudah mempertimbangkan konsekuensinya sebelum menerima mandat sebagai Ketua TPD.
“Tidak mungkin seorang kepala daerah sekelas pak Danny tidak mempertimbangkannya,” tambahnya.
Pengunduran diri Danny dari jabatan Ketua Tim Pemenangan Ganjar menurutnya merupakan pertanyaan besar, apakah Danny dalam keadaan baik-baik saja atau memang benar alasan pengundurannya karena faktor regulasi.
Menurut Ras, sejak terjadi pecah kongsi antara PDI Perjuangan dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi), dampaknya sangat besar.