FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Ketua DPP PSI William A. Sarana membongkar misi Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam mempersatukan Ganjar Pranowo dengan Prabowo Subianto.
Awalnya kata dia, Jokowi mempertemukan Ganjar dan Prabowo di sawah. Namun gagal karena keduanya ingin maju sebagai capres.
Mulanya memang sempat mencuat wacana Prabowo-Ganjar maupun Ganjar-Prabowo. Tapi masing-masing tak ingin jadi nomor dua alias cawapres.
“Dosis yang terus ditambah, misi Jokowi: Ganjar dan Prabowo bersatu. Dosis pertama: mempertemukan Ganjar dan Prabowo di sawah. Gagal karena keduanya mau jadi Capres,” kata William, dikutip akun X, Jumat, (27/10/2023).
Kedua, keluarnya Budiman Sudjatmiko dari PDI Perjuangan dan menyatakan dukungannya ke Prabowo, .menyuarakan persatuan kaum nasionalis. Gagal.
Ketiga, putra bungsu Jokowi Kaesang Pangarep menjadi Ketua umum PSI. Sudah bertemu Puan, tidak terjadi persatuan.
Selanjutnya relawan Jokowi, Projo menyatakan dukungan ke Prabowo. Sempat ada Mr. G, tetap gagal.
Terakhir kata dia, putusan MK lama tidak diputus. Untuk melihat reaksi. Tidak bergeming. Semakin keras.
MK lalu mengeluarkan putusan terkait usia capres cawapres minimal 40 tahun atau sudah berpengalaman jadi kepala daerah.
Hal inilah yang memberikan jalan kepada putra sulung Jokowi, Gibran Rakabuming Raka untuk maju mendampingi Prabowo sebagai cawapres.
“Ya sudah, saatnya berpisah jalan, yang ideal adalah persatuan nasional. Bergabungnya Ganjar & Prabowo. Persatuan adalah cara paling ideal memastikan pembangunan berlanjut & mantab menghadapi instabilitas global yang sedang terjadi,” tandasnya. (selfi/fajar)